“ARGGGHHHH!! DIAMMM!!!”
GENJREEEEENG!! JREENG JRENG BRAAANG JRENG JREEEEEEEEENNNGG ngikk... JRENG!
“HYDEE!!!” teriak Ken sambil ngelempar 3 bantal dan 2 panci.
BUAK!
“Argh!!”
Dueeeeennng!
“Aww!”
Gedubrak!
Hyde yang lagi megang gitar, telak kena 2 lemparan bantal, Yuki yang ada di belakang Hyde kena lemparan panci nyasar, dan lemparan lainnya melencong kemana-mana.
“Ken-chan! Beraninya membuat wajahku lecet! Ganti rugi!”
“Salahmu sendiri.. sudah kubilang diam sebentar….,” sungut Ken sambil kembali bergelung di sofa.
“Arghhh!! Pipiku jadi merah! Lihat ini, Ken!!” jerit Hyde.
“Ken… kepalaku benjol…..,” tambah Yukki dengan tampang sedih.
“Ken-chaaaaan!! Hidungku sepertinya agak bengkok!!! Kena bantalmu! Huaaaaaa!! Karirku hancuuuuuur!! Tamaaaatlaaah!” jerit Hyde.
“Hiks..benjolku…….Ken.” timpal Yukki.
“ARRGGHHHHHH!!!!! BERISIK!!!!” teriak Ken.
“HUUUUAAAAAAAAAAAAAAAA!!” jerit Hyde.
“Benjol……” kata Yukki pelan.
“Yukki!! Berhenti mengucapkan kata BENJOL!!!”
“Ken-chaaan!!! Wajahku yang harus diurus!!!!” jerit Hyde gx mau kalah.
“…..tapi kan….. benjol…”
“ARRRRRGGGGHHHHHH!!!!!”
Beginilah… siang yang panas. Hyde, Ken , dan Yukki tengah berkumpul dengan damai ^^; . Tetsu yang dari pagi pergi, belum pulang juga, meninggalkan tiga bayinya di rumah sampe2 pada berantem. Tapi, dengan insting keibuannya, kayaknya Tetsu nyadar di rumah lagi ada sesuatu, jadinya Tetsu nelpon rumah, sekedar ngecek masih pada idup ato enggak.
Kriiingggg….
Hyde dengan cepat melesat ke meja, tapi Ken tiba-tiba bangun dari sofa dan menerjang ke arah telpon. Alhasil, kedua lelaki itu tabrakan dengan sukses.
“Ken chaaaaan!!! Sakit tauuuu!!!!!!”
“Dikira pinggangku gak sakit??? Ngapain tiba-tiba nyeruduk gitu!”
“Siapa yang nyeruduk! Ken yang tadi tiba-tiba nyepak dari depan!”
Yukki menghela napas dan dengan lesu ngangkat telpon.
“Halo….”
“Halo.. Yukki-san??” jawab Tetsu di seberang sana.
GEDUBRAAAAK!
“Minggir sana Ken-chaaaan!! Arrgghh!!”
“Haa?? Yukki, apa yang terjadi?? Ada apa disana???” tanya Tetsu.
Yukki menoleh dan melihat Hyde dan Ken sudah bergulat saling dorong-dorongan.
“Hhh….. tidak. Hanya ada kucing berantem disini.. Tetsu-san dimana? Sudah mau pulangkah?”
“Mmm.. aku tidak yakin. Aku masih ada satu interview lagi. Kalau lancar, mung….”
DUAK! Pryaaang! Ngeeong!!!
“ELIZABETH!!”
“Mau kemana!!! Jangan lari, Ken!!! Terima balasanku!!! Tendangan maut!!”
“Hyaaaaaa!!”
“YUKKI! Ada apa sih?? Kenapa dibelakang berisik sekali?? Hyde dan Ken kenapa? Apa yang pecah tadi??” cerocos Tetsu.
“……aduh Tetsu. Bukan apa-apa. Cuma 2 kucing nyasar masuk kesini trus berantem. Ayo lanjutkan tadi.”
“er……,”
“Jam berapa kira-kira baru sampai?” tanya Yukki.
“Ah. Rasanya tidak sampai malam sih. Aku tidak yakin. Nanti aku kabari akan makan malam dirumah atau tidak. Kalian baik-baik ya. Sedang apa semuanya?”
“Ano….. itu……..,”
Yukki menoleh dan melihat Hyde sedang memiting Ken yang sedang memegangi ekor Elizabeth sambil menendang-nendang berusaha mendorong Hyde.
“Ano…. “
“Ya??”
“ah, tidak apa! Mereka akur-akur kok, sedang duduk dengan tenang di sofa sambil nonton acara gulat. Tetsu pokoknya cepat pulang ya. Sebelum rumah hancur.”
“Haaaa?”
“Ah, tidak tidak, maksudnya sebelum hati kami hancur karena rindu kau.”
“Ha??........er,…….baiklah, nanti aku kabari lagi. Bye…”
Yukki dengan lesu menaruh gagang telpon dan menghampiri teman-temannya yang udah saling timpa-menimpa.
“………………….sudah hentikan kalian.”
Yukki menghenyakkan diri di kursi dan mulai mbuka bungkus coklat.
………………
……..kletak..
Pletak…..
……………………
Kltak………
“Arghhh!!!! Kletak kletok apaan sih!!” sergah Hyde.
Hyde ngejeblak di sofa, sementara si Ken meluk Elizabeth and duduk di lantai di samping sofa.
“Daku cuma makan coklat kok………………,” jawab Yukki.
“Bosan bosan!! Kapan Tetsu pulang??!” rengek Hyde.
“….ntar malem.” Jawab Yukki singkat.
“Hhhh! Membosankan……..”
“Hh…. Jam 3 juga belom.. Yuk kita cari kerjaan aja…..” kata Ken lesu.
“Kerjaan apa maksudnya?”
“Yah, kita ngelakuin sesuatu buat ngabisin waktu.”
“Misal?”
“Umm…..” Ken noleh-noleh nyari sesuatu sebelum akhirnya ngeliat ada Elizabeth.
“Ngwehehehehehehee… *tawa jahat* Bagaimana kalau kita men..”
NGEEONG!
Elizabeth tiba-tiba nyakar and kabur.
“ARGHHHH!!! Apa-apan sih!! Kenapa hari ini nyebelin bangeet!!!” jerit Ken sebal trus njeblak di lantai kayak orang mati.
Ketiga member Laruku yang kurang kerjaan itu akhirnya ngabisin waktu dengan tidur-tiduran, njerit, brusaha tanding pinball, njerit lagi, manggilin Tetsu and terkapar tidak berdaya. Sampe akhirnya sampailah pukul 6.37.
“Hweeeee…………., Tetsunya mana… boseeen…….. Yukki-saaan, panggilin Tetsu.......” rengek Hyde.
“Tetsu…..,dipanggil Hyde…..” panggil Yukki dengan tampang bete nan lesu.
“Arghhhhh……lapar!! Yukki, panggilin delivery service…..!! Perutku kram!” jerit Ken.
“Delivery service…, sini.. dipang…..”
“Aku Pulang!!!!”
“GYAAAAA!! TETCHUUU!!!” jerit Hyde yang langsung lompat meluk Tetsu.
“Tetchaaaaan!! Akhirnya makanan dataaang!” teriak Ken senang.
“ T.T huuuu…… akhirnya Hyde dan Ken brenti……” kata Yukki pelan berurai air mata kebahagiaan.
“Haa?” Tetsu cuma bisa melongo dengan tampang bego.
….
Begitulah… Akhirnya dengan kembalinya Tetsu, situasi terkendali. Elizabeth tidur dengan nyaman. Hyde bergelung tiduran di sofa dengan gaya mirip Elizabeth tidur. Ken santai-santai di kursi, baca majalah yang dibeliin Tetsu sambil ngelus-ngelus perut, kekenyangan. Yukki asik makanin coklat yang Tetsu beliin tadi. Sementara Tetsu…….yang gx tahan kotor terpaksa nyuciin piring-piring and beresin kekacauan di rumah, yang notabene adalah hasil kerjaan tiga makhluk tak bertanggung jawab….. tentu saja sambil ngomel-ngomel sewot.
^^; kasian Tetchu……
**The End**
GENJREEEEENG!! JREENG JRENG BRAAANG JRENG JREEEEEEEEENNNGG ngikk... JRENG!
“HYDEE!!!” teriak Ken sambil ngelempar 3 bantal dan 2 panci.
BUAK!
“Argh!!”
Dueeeeennng!
“Aww!”
Gedubrak!
Hyde yang lagi megang gitar, telak kena 2 lemparan bantal, Yuki yang ada di belakang Hyde kena lemparan panci nyasar, dan lemparan lainnya melencong kemana-mana.
“Ken-chan! Beraninya membuat wajahku lecet! Ganti rugi!”
“Salahmu sendiri.. sudah kubilang diam sebentar….,” sungut Ken sambil kembali bergelung di sofa.
“Arghhh!! Pipiku jadi merah! Lihat ini, Ken!!” jerit Hyde.
“Ken… kepalaku benjol…..,” tambah Yukki dengan tampang sedih.
“Ken-chaaaaan!! Hidungku sepertinya agak bengkok!!! Kena bantalmu! Huaaaaaa!! Karirku hancuuuuuur!! Tamaaaatlaaah!” jerit Hyde.
“Hiks..benjolku…….Ken.” timpal Yukki.
“ARRGGHHHHHH!!!!! BERISIK!!!!” teriak Ken.
“HUUUUAAAAAAAAAAAAAAAA!!” jerit Hyde.
“Benjol……” kata Yukki pelan.
“Yukki!! Berhenti mengucapkan kata BENJOL!!!”
“Ken-chaaan!!! Wajahku yang harus diurus!!!!” jerit Hyde gx mau kalah.
“…..tapi kan….. benjol…”
“ARRRRRGGGGHHHHHH!!!!!”
Beginilah… siang yang panas. Hyde, Ken , dan Yukki tengah berkumpul dengan damai ^^; . Tetsu yang dari pagi pergi, belum pulang juga, meninggalkan tiga bayinya di rumah sampe2 pada berantem. Tapi, dengan insting keibuannya, kayaknya Tetsu nyadar di rumah lagi ada sesuatu, jadinya Tetsu nelpon rumah, sekedar ngecek masih pada idup ato enggak.
Kriiingggg….
Hyde dengan cepat melesat ke meja, tapi Ken tiba-tiba bangun dari sofa dan menerjang ke arah telpon. Alhasil, kedua lelaki itu tabrakan dengan sukses.
“Ken chaaaaan!!! Sakit tauuuu!!!!!!”
“Dikira pinggangku gak sakit??? Ngapain tiba-tiba nyeruduk gitu!”
“Siapa yang nyeruduk! Ken yang tadi tiba-tiba nyepak dari depan!”
Yukki menghela napas dan dengan lesu ngangkat telpon.
“Halo….”
“Halo.. Yukki-san??” jawab Tetsu di seberang sana.
GEDUBRAAAAK!
“Minggir sana Ken-chaaaan!! Arrgghh!!”
“Haa?? Yukki, apa yang terjadi?? Ada apa disana???” tanya Tetsu.
Yukki menoleh dan melihat Hyde dan Ken sudah bergulat saling dorong-dorongan.
“Hhh….. tidak. Hanya ada kucing berantem disini.. Tetsu-san dimana? Sudah mau pulangkah?”
“Mmm.. aku tidak yakin. Aku masih ada satu interview lagi. Kalau lancar, mung….”
DUAK! Pryaaang! Ngeeong!!!
“ELIZABETH!!”
“Mau kemana!!! Jangan lari, Ken!!! Terima balasanku!!! Tendangan maut!!”
“Hyaaaaaa!!”
“YUKKI! Ada apa sih?? Kenapa dibelakang berisik sekali?? Hyde dan Ken kenapa? Apa yang pecah tadi??” cerocos Tetsu.
“……aduh Tetsu. Bukan apa-apa. Cuma 2 kucing nyasar masuk kesini trus berantem. Ayo lanjutkan tadi.”
“er……,”
“Jam berapa kira-kira baru sampai?” tanya Yukki.
“Ah. Rasanya tidak sampai malam sih. Aku tidak yakin. Nanti aku kabari akan makan malam dirumah atau tidak. Kalian baik-baik ya. Sedang apa semuanya?”
“Ano….. itu……..,”
Yukki menoleh dan melihat Hyde sedang memiting Ken yang sedang memegangi ekor Elizabeth sambil menendang-nendang berusaha mendorong Hyde.
“Ano…. “
“Ya??”
“ah, tidak apa! Mereka akur-akur kok, sedang duduk dengan tenang di sofa sambil nonton acara gulat. Tetsu pokoknya cepat pulang ya. Sebelum rumah hancur.”
“Haaaa?”
“Ah, tidak tidak, maksudnya sebelum hati kami hancur karena rindu kau.”
“Ha??........er,…….baiklah, nanti aku kabari lagi. Bye…”
Yukki dengan lesu menaruh gagang telpon dan menghampiri teman-temannya yang udah saling timpa-menimpa.
“………………….sudah hentikan kalian.”
Yukki menghenyakkan diri di kursi dan mulai mbuka bungkus coklat.
………………
……..kletak..
Pletak…..
……………………
Kltak………
“Arghhh!!!! Kletak kletok apaan sih!!” sergah Hyde.
Hyde ngejeblak di sofa, sementara si Ken meluk Elizabeth and duduk di lantai di samping sofa.
“Daku cuma makan coklat kok………………,” jawab Yukki.
“Bosan bosan!! Kapan Tetsu pulang??!” rengek Hyde.
“….ntar malem.” Jawab Yukki singkat.
“Hhhh! Membosankan……..”
“Hh…. Jam 3 juga belom.. Yuk kita cari kerjaan aja…..” kata Ken lesu.
“Kerjaan apa maksudnya?”
“Yah, kita ngelakuin sesuatu buat ngabisin waktu.”
“Misal?”
“Umm…..” Ken noleh-noleh nyari sesuatu sebelum akhirnya ngeliat ada Elizabeth.
“Ngwehehehehehehee… *tawa jahat* Bagaimana kalau kita men..”
NGEEONG!
Elizabeth tiba-tiba nyakar and kabur.
“ARGHHHH!!! Apa-apan sih!! Kenapa hari ini nyebelin bangeet!!!” jerit Ken sebal trus njeblak di lantai kayak orang mati.
Ketiga member Laruku yang kurang kerjaan itu akhirnya ngabisin waktu dengan tidur-tiduran, njerit, brusaha tanding pinball, njerit lagi, manggilin Tetsu and terkapar tidak berdaya. Sampe akhirnya sampailah pukul 6.37.
“Hweeeee…………., Tetsunya mana… boseeen…….. Yukki-saaan, panggilin Tetsu.......” rengek Hyde.
“Tetsu…..,dipanggil Hyde…..” panggil Yukki dengan tampang bete nan lesu.
“Arghhhhh……lapar!! Yukki, panggilin delivery service…..!! Perutku kram!” jerit Ken.
“Delivery service…, sini.. dipang…..”
“Aku Pulang!!!!”
“GYAAAAA!! TETCHUUU!!!” jerit Hyde yang langsung lompat meluk Tetsu.
“Tetchaaaaan!! Akhirnya makanan dataaang!” teriak Ken senang.
“ T.T huuuu…… akhirnya Hyde dan Ken brenti……” kata Yukki pelan berurai air mata kebahagiaan.
“Haa?” Tetsu cuma bisa melongo dengan tampang bego.
….
Begitulah… Akhirnya dengan kembalinya Tetsu, situasi terkendali. Elizabeth tidur dengan nyaman. Hyde bergelung tiduran di sofa dengan gaya mirip Elizabeth tidur. Ken santai-santai di kursi, baca majalah yang dibeliin Tetsu sambil ngelus-ngelus perut, kekenyangan. Yukki asik makanin coklat yang Tetsu beliin tadi. Sementara Tetsu…….yang gx tahan kotor terpaksa nyuciin piring-piring and beresin kekacauan di rumah, yang notabene adalah hasil kerjaan tiga makhluk tak bertanggung jawab….. tentu saja sambil ngomel-ngomel sewot.
^^; kasian Tetchu……
**The End**